Wednesday, December 5, 2012

Maut Lingkaran 20

Menjadi presiden negara adidaya seperti AS, sudah tentu merupakan keberuntungan kalau tak mau disebut anugrah. Di lain pihak, kursi empuk itu pun belum menjamin kebahagiaan yang bersangkutan.

Misteri lingkaran 20 tahun adalah salah satu "hantu" yang selalu mengintip takhta Gedung Putih. Pemeo mistik ini menyiratkan, setiap presiden yang terpilih pada tahun 1920, 1940, 1960 (berlaku untuk hitungan 20 tahun ke muka maupun ke belakang) akan tewas selagi masih memegang jabatannya. Meski nampak absurd, ternyata masyarakat Amerika yang terkenal rasional dan modern masih meyakininya.


Selama ini, teori yang datang dari para ahli perbintangan mengatakan, hal-hal yang menyangkut nasib seorang presiden dipengaruhi oleh posisi Planet Jupiter dan Saturnus. Gerakan Jupiter diyakini menjadi pola dasar untuk menentukan nasib baik atau keberuntungan, sedangkan Saturnus melambangkan firasat kematian atau malapetaka.

(Ki-Ka) Abraham Lincoln, Ulysses S. Grant, Ny. Julia Grant
Bukti pertama korban pemeo ini terjawab dengan kematian tragis Abraham Lincoln, pada saat ia masih berdinas. Tragedi ini diperkuat dengan datangnya beberapa "pertanda" sebelumnya. Adalah Ny. Julia Grant yang menguak misteri kematian Lincoln. Dalam salah satu bagian memoarnya, istri Jenderal Ulysses S. Grant ini menyatakan, pagi tanggal 14 April 1865 ia bangun tidur dengan perasaan takut akan datangnya suatu kematian. Perasaan takut yang begitu kuat mendorong naluri kewanitaannya untuk segera bertindak. Ia mendesak sang suami untuk meninggalkan Washington hari itu juga, agar terhindar dari malapetaka.

Semula, Jenderal Grant menolak usul istrinya yang dirasa tidak masuk akal. Namun, setelah bersitegang, akhirnya keluarga ini memutuskan pergi dari Washington meski seharusnya Grant bertugas mendampingi Lincoln menonton opera malam itu. Belakangan baru ketahuan, Jenderal Grant juga termasuk dalam daftar hitam orang yang harus dibunuh. Kalau tidak karena ketajaman firasat Julia, barangkali sejarah akan mencatat kematian dua orang tokoh besar Amerika di hari nahas itu.


0 comments: